Assalamualaikum Sahabat KIM...
Pernahkah sahabat KIM terinspirasi anak usia 7 tahun bahkan 5 tahun mampu menghafal Al Qur'an ?
Apa yang ada dibayanganmu ? Takjub ? Heran ?
Kamu pasti mengatakan anak jenius, anak hebat, karena ia telah mampu menghafal kitab setebal itu ...!!
Tapi ternyata, belum banyak yang tahu bahwa menghafal Al Qur'an itu adalah modal awal, motivasi tertinggi para ulama2, ilmuwan2 Islam hebat jaman dahulu !!
Al Qur'an itu turun sekitar 1400 tahun yang lalu, sebuah kitab suci umat Islam yang diturunkan pada Rasulullah SAW. Al Qur'an menjadi literatur ilmu dan pedoman umat Islam sampai akhir zaman. Tapi sayang sekali, seiring berjalannya 2 abad turunnya Islam, umatnyapun perlahan mulai meninggalkannya.
Padahal, melalui literatur ilmu Al Qur'an itu para ulama jaman dahulu, yang memang hafal Al Qur'an beliau nengadakan analisa, mengadakan penelitian firman2 Allah. Dan dari sana beliau semua melahirkan karya2 dan tulisan2 hebat dan luar biasa.
So, kenapa kita malas untuk belajar dan menghafal Al Qur'an yang merupakan petunjuk kehidupan kita didunia dan di akhirat. Apakah hanya karena kita terima teori modern barat bahwa menghafal itu tidak ramah otak ?
Dalam sebuah literatur tulisan seorang Ulama ternama Imam Ibnu Jauzy RA ( 508 - 597 ) yang berjudul "Al Hast 'Alal Hifdzil 'Ilm" yang berarti Perintah / Anjuran untuk menghafal Ilmu. Kita tersindir oleh tulisan beliau tersebut.
Imam Ibnul Jauzy adalah seorang ulama yang nama aslinya adalah 'Abdurahman bin 'Ali bin Muhammad. Beliau sejak kecil sekali memang gemar mencari ilmu. Beliau dijuluki sebagai 'Al Wa'adh' yang berarti ahli nasihat. Setiap majlisnya dihadiri oleh ribuan umat, bukan hanya muslim saja, bahkan orang2 yahudi Nasranipun selalu mengikuti tausiahnya. Dikisahkan banyak sekali orang2 dari Yahudi Nasrani memeluk Islam karena tausiahnya.
Beliau adalah tokoh dari ahli tafsir dijamannya, seorang penghafal hadist yang hebat, seorang ahli sejarah dan ahli fiqih yang mumpuni.
Dalam mukoddimah buku beliau tertulis diantaranya :
" Sesungguhnya Allah telah mengkhususkan untuk umat ini utuk menghafal Al Qur'an dan ilmu, sedangkan orang2 sebelum uamat Muhammad tidak diberi kemampuan menghafal.
Sampai saat di jaman Uzair datang, Uzair mampu membaca Taurat dan menghafal dengan sempurna, dan umatnyapun terheran2 dan mereka berkata ' Uzair ini pastilah anak Allah '. ( Karena memang saat itu tidak ada orang yang mampu menghafal ).
Bagaimanakah kita tidak bersyukur dengan nikmat Allah, bahwa kita generasi umat Muhammad ini ada yang hafal Al Qur'an diusia 7 tahun. Padahal tidak ada umat2 sebelum kita yang menyampaikan perkataan nabi mereka atau perbuatan nabi mereka dan disampaikan kembali kecuali uamt kita saat ini dengan meyakikinkan. Dalam hadist itu adalah riwayat dari orang dulu sampai berurutan dan mereka terus memperhatikan perowi ini benar2 shikoh atau tidak sampai benar2 terbukti itu diucapkan dan dikerjakan nabi SAW.
Sedangkan orang2 sebelum kita ketika mereka menyampaikan sebuah ilmu, mereka tidak tahu buku itu berasal dari siapa yang menulisnya.
Dan ini adalah kenikmatan dari Allah yang harus kita jaga, dan kita harus menjaganya dengan terus mempelajari dan menghafalnya agar terus terjaga. Orang sebelum kita sudah banyak yang menghafalnya.
Tapi kemudian semakin kesini ( zaman ini ), orang2 mulai malas untuk menghafal. Ketika mereka memerlukan menghafal ilmu, mereka sudah tidak mampu lagi karena mereka malas.Bahkan ketika ilmu yang dipelajarinya hanya berlalu 2 hari saja mereka sudah lupa. Dan ketika ilmu itu diperlukan untuk berdebat dan disampaikan pada orang lain, dia tak sanggup karena ilmu itu sudah dilupakannya.
Maka dari itu, semua itu harus dimulai dari menghafal dan menghafal ini harus betul2 baik. Dan saya menulis ini karena saya melihat umat ini sudah malas menghafal ilmu.
~~~~~~~ ### ~~~~~~~
Termotivasi jugakah kita ??
Semoga tulisan ini bermanfaat....
Umat ini sudah tidak mempan di sindir, dikasari saja udah brani kox...
BalasHapus