Rabu, 04 Maret 2015

PERJUANGAN SAMPAI GARIS FINISH + VIDEO MOTIVASI

 

Assalamualaiku Sahabat KIM...

Kisah nyata ini benar2 terjadi di bulan Oktober 1968 di sebuah stadion di Mexico City. Tepatnya ketika di daerah Amerika Latin itu menjadi tuan rumah perayaan Olimpiade ke 19. Saat itu, Minggu sore yang panas, perlombaan lari Maraton pria dimulai pukul 03.00 waktu setempat.

Salah satu peserta lomba adalah John Stephen Akhwari, seorang pelari tingkat dunia di tahun 1960 - 1970. Yang menarik, bukanlah dia yang ada paling depan di garis finish dan meraih juara medali emasnya. Justru dialah yang paling akhir tiba menyelesaikan pertandingan ini. 

Diantara 74 peserta, 17 orang tak dapat melanjutkan pertandingan karena cedera. Setelah melewati jarak 19 km, di total 42 km rute yang harus dilalui, Akhwari berdesakan diantara beberapa pelari dan terjatuh. Lututnya luka dan lepas engsel lutut, bahunyapun terluka sangat parah, darah segar mengucur sangat banyak. Para tim medis menyarankan agar dia mengundurkan diri karena lukanya yang parah.

Namun Akhwari tetap kukuh untuk melanjutkan pertandingan. Berkali kali Akhwari diminta mundur, ia tetap menyangkal. Ia tetap bertekad untuk berlari, meskipun itu bukan gerakan berlari.... hanyalah gerakan berjalan pincang dan lambat, terseok seok sambil menahan sakit yang luar biasa....!!
Langkahnya tak mulus lagi, bahkan sempat terhenti ketika memasuki stadion. Sejenak ia meringis menahan sakit, tetapi tekadnya sungguh mengalahkan segalanya. Dengan kaki berbalut perban hingga mencapai garis finish.

Tepat jam 06.00 petang, semua peserta sudah tiba di garis finish. Matahari sudah tenggelam, pemenang lari maraton sudah diumumkan. Para pemburu beritapun mewawancarai para juara2 maraton itu. Lampu - lampu stadion sebagian sudah dimatikan karena penonton tersisa beberapa ribu orang saja.

Namun, di jam 07.00, setelah satu jam lomba usai... tiba - tiba penonton dikejutkan oleh pengumuman dari pengeras suara. "Pertandingan ternyata belum usai ...!! .... Masih ada 1 pelari yang akan memasuki stadion......!!" Gemuruh tepuk tangan pun membahana saat seorang pelari bernomor 36 itu.

Setelah usai, Akhwari diwawancarai dan ditanya oleh para wartawan yang awalnya meliput para juara, kini semua beralih padanya. Akhwari menjawab :

 "Negara saya tidak mengirim saya 10.000 mil hanya untuk memulai perlombaan, mereka mengirim saya untuk menyelesaikan lomba....!! "
  
Akhwari tidak ingin mengecewakan negara dan seluruh rakyat Tanzania. Ia tahu beban apa yang diletakkan di pundaknya dan ia mau bertanggung jawab untuk menyelesaikannya. 
Gelar " A King Withaout Crown " atau " Raja tanpa Mahkota " disematkan padanya.
">Sejak saat itu, John Stephen Akhwari telah dihormati dan dilambangkan sebagai contoh hidup dari keberanian dan tekad.
Pada tahun 1983, ia dianugerahi Pahlawan Nasional Medal of Honor. Pada tahun 2000, ia diundang ke Olimpiade di Sydney, Australia dan 2008 ia diundang di Beijing sebagai duta goodwill untuk menginspirasi atlet Olimpiade untuk Olimpiade 2008.

">Sahabatku semua... dalam kehidupan dan kebaikan...">bukan bagaimana Anda memulai balapan, yang terpenting adalah bagaimana anda bisa menyelesaikannya. ">Di mana pun posisi Anda berperan di hari ini, jika Anda sudah berjalan atau mendapat ujian, jika Anda telah jatuh dan dalam situasi yang buruk, apakah itu kesalahan Anda sendiri atau orang lain yang telah menjerumuskan Anda.... biarkan John Stephen Akhwari memotivasi Anda.


"Selesaikan lomba lari itu...!! Berjalan atau berlari, tersandung atau pincang, tidak masalah. Selesaikan lomba. Memperbaiki diri dan menyelesaikan lomba dalam kehidupan....!!

Semoga menginspirasi....

0 komentar:

Posting Komentar