Kamis, 05 Juni 2014
FILM MOTIVASI " 127 HOURS " ( 5 hari antara hidup & mati )
Sahabat KIM...
Kadang kita menyerah dan ingin lari dari masalah yang sedang kita hadapi. Kisah nyata dalam film ini mungkin bisa membangkitkan semangat kita lagi untuk tidak lari dari masalah. Masalah itu harus dihadapi, karena masalah adalah hadiah untuk mendewasakan dan membuat kita menjadi lebih tangguh.
Apa yang terjadi ketika seorang remaja berpetualang sendirian untuk lari dari berbagai masalahnya, dan ia terjebak untuk bertahan hidup selama 127 jam ?
Perjuangan untuk melanjutkan hidup, dan pengalaman mengerikan yang membuat sang petualang menemukan arti hidupnya ini terjadi secara nyata pada Aron Ralston. Film yang penuh inspiratif ini diceritakan kembali oleh sutradara Danny Boyle dalam film “127 Hours”.
Pemerannya aktor tampan James Franco.
Walau dirilis pada tahun 2010, tapi film yang mendapat enam nominasi Academy Awards ini benar-benar menginspirasi banyak anak muda. Tidak hanya untuk lebih menghargai kehidupan dan keluarga, tapi juga untuk lebih optimis dan cerdas dalam bertahan hidup walaupun sudah berada di ujung kematian.
Cerita dimulai ketika Aron, remaja yang hobi mendaki dan melakukan hal gila pergi sendirian ke Blue John Canyon, di Utah. Ia pergi tanpa mengabarkan siapapun. Laiknya para pendaki yang berpengalaman, ia pergi dengan berbagai persiapan dan perlengkapan yang sangat lengkap, serta perhitungan matang akan segala jadwal kegiatan dalam perjalanannya.
Satu hal yang membuat ia lengah, pisau Swiss Army tajam andalanya yang tidak terbawa, tertukar dengan pisau lipat kecil yang tumpul.
Dengan kelihaiannya, Aron berhasil menyebrangi banyak tebing yang curam. Bahkan dengan petualangan Aron ini, kita bisa menikmati keindahan Blue John Canyon, baik dari struktur bebatuan, hingga air terjun di dalamnya. Sayangnya, selihai-lihainya seorang manusia jika ceroboh pasti akan tergelincir. Itulah yang terjadi pada Aron ketika secara tidak terduga terperosok ke dalam tebing yang dalam, dan batu besar dengan berat sekitar 360 Kg menjepit pergelangan tangan kanannya.
Disinilah masalah tiba. Tidak ada satu orangpun yang berada di lembah itu, dan ia berada terperosok sangat jauh. Berteriakpun percuma, suaranya tidak terdengar hingga ke atas. Sialnya, dengan segala cara yang Aaron lakukan batu itu tetap tidak bergeming. Tetap diam menjepit tangannya.
Dengan pikiran yang sangat dingin, Aron berfikir cerdas untuk bertahan dan menyelamatkan diri. Mulai dari menjadwal bekal makanan dan minuman, serta membuat perlindungan diri dari tali dan tenda. Itupun dilakukan dengan satu tangan. Ia juga menggunakan semua peralatannya untuk membebaskan tangannya.
Sayangnya, segala cara dilakukan tidak juga berhasil. Aron hampir menyerah dan merasa hidupnya hanya sampai di sini. Ia kemudian teringat kepada mantan kekasih dan semua keluarganya, terutama ibunya yang terus menerus mengkhawatirkannya. Rasa bersalah pun muncul. Ia bahkan sempat mengalami delusi dan halusinasi. Air minumnya juga mulai habis sehingga Aron terpaksa meminum air seninya sendiri. Luka di tangannya mulai membusuk dan badannya semakin lemah. Ia juga terkena dehidrasi dan hipotermia.
Untungnya Aron sangat kuat, dan tetap berusaha untuk mempertahankan kesadarannya.
Bagaimana kisah selanjutnya... Silahkan simak film nya berikut ini :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar